18 November 2008

Feature, Belum ada kesepakatan

kadang - kadang gak ngerti, kenapa harus belajar sesuatu yang belum ada kesepakatan secara global. Apa kita belajar untuk berhasil membuat kesepakatan / ketentuan umum pada akhirnya? tapi kenyataannya yang ada sekarang adalah mengikuti keinginan dosen. Ketika tidak mengikuti ketentuan yang dianut dosen, berarti mahasiswa salah. hah. aturan dari mana itu datangnya. kesempatan yang dikasih buat ngedebat dosen, ya sebatas perdebatan. Udah capek2 mikir, capek2 ngeluarin pendapat, ujung2nya.....kemauan dosen harus diturutin. Boleh dan sah - sah saja untuk gak ngikutin kemauan dosen itu, tapi konsekuensinya, bisa jadi ngulang semester depan. Karena tugas yang dikerjakan bisa jadi dinilai salah. Feature misalnya. Dunia komunikasi yang begitu luas dan abstrak, pasti menghasilkan banyak pemikiran. Baik pemikiran ahli, maupun pemikiran khalayak umum yang hanya mengerti permukaan komunikasi, pasti memiliki pendapat masing - masing. Definisinya saja sulit untuk disatukan. Istilahnya saja beragam. Ada yang menyebut feature sebagai berita, ada juga yang menyebut feature sebagai cerita. Padahal berita dan cerita memiliki dasar yang berbeda, dalam hal fakta. Belum lagi jenis dan ragam feature. gak akan ada habisnya kalau dibahas, apalagi dijadikan bahan perdebatan. Lalu bagaimana dengan mata kuliah Feature cetak dan feature elektronik?

No comments: